Aku masih ingat sewaktu kelas 3 smp dulu... adalah masa yang paling indah yang pernah aku alami selama berada di SMP Negeri 8 Padang. Waktu satu tahun yang dihabiskan terasa begitu singkat. Tanpa disadari Ujian Akhir Nasional sudah menanti. Setiap siswa mati-matian untuk belajar agar bisa lulus dan mendapatkan SMA yang diinginkan. Dan mungkin ada sebagian siswa yang memang susah untuk memahami pelajaran, menempuh strategi lain dengan cara membangun jaringan. Dan memang WC biasanya dijadikan posko untuk bertransaksi.
Ujian Nasional pun berakhir, aku hanya mengharapkan hasil yang terbaik waktu itu. Selang beberapa waktu setelah ujian, kepala sekolah memanggil ku tanpa ku tau apa sebabnya. Setelah itu Ibu Kepala Sekolah menceritakan kepada saya bahwasanya ada SMA yang didirkan oleh Bpk Menteri Sosial, BAchtiar Chamsyah yang cukup bagus berlokasi di daerah danau Maninjau. Bu Kepala sekolah mengatakan,"Entah kenapa dari sekian banyak siswa, Ibu teringat sama Furqan." Memang informasi ini tidak tertutup kemungkinan untuk orang lain karena pada waktu pembagian hasil ujian hal itu tetap di informasikan di setiap kelas, tapi ada sedikit rasa bangga di dalam diriku karena akulah siswa pertama yang menerima informasi tersebut.
Akhirnya pengumuman hasil Ujian Akhir pun keluar. Dari sekitar 320 siswa alhamdulillah aku mendapat peringkat 16.
Seperti biasa setelah itu para siswa sibuk untuk mendaftarkan diri ke SMA. Waktu itu aku mendaftarkan diri ke SMA 1 Padang, SMA 4 Padang, dan SMA 3 Padang, plus SMAN Agam Cendekia.
Mendaftar ke SMAN Agam Cendekia
Untuk mendafatar ke SMAN Agam Cendekia waktu itu aku harus mendapat rekomendasi dari sekolah, kemudian rekomendasi dari Diknas kota Padang. Waktu menanyakan informasi tersebut kepada diknas ternyata pendafataran di SMA tersebut telah ditutup. Tapi syukur alhamdulillah kebetulan kuota untuk kota Padang waktu itu masih terisi 7 seat, jadi masih ada 3 seat karena seat untuk kota padang ada 10.
Ujian Nasional pun berakhir, aku hanya mengharapkan hasil yang terbaik waktu itu. Selang beberapa waktu setelah ujian, kepala sekolah memanggil ku tanpa ku tau apa sebabnya. Setelah itu Ibu Kepala Sekolah menceritakan kepada saya bahwasanya ada SMA yang didirkan oleh Bpk Menteri Sosial, BAchtiar Chamsyah yang cukup bagus berlokasi di daerah danau Maninjau. Bu Kepala sekolah mengatakan,"Entah kenapa dari sekian banyak siswa, Ibu teringat sama Furqan." Memang informasi ini tidak tertutup kemungkinan untuk orang lain karena pada waktu pembagian hasil ujian hal itu tetap di informasikan di setiap kelas, tapi ada sedikit rasa bangga di dalam diriku karena akulah siswa pertama yang menerima informasi tersebut.
Akhirnya pengumuman hasil Ujian Akhir pun keluar. Dari sekitar 320 siswa alhamdulillah aku mendapat peringkat 16.
Seperti biasa setelah itu para siswa sibuk untuk mendaftarkan diri ke SMA. Waktu itu aku mendaftarkan diri ke SMA 1 Padang, SMA 4 Padang, dan SMA 3 Padang, plus SMAN Agam Cendekia.
Mendaftar ke SMAN Agam Cendekia
Untuk mendafatar ke SMAN Agam Cendekia waktu itu aku harus mendapat rekomendasi dari sekolah, kemudian rekomendasi dari Diknas kota Padang. Waktu menanyakan informasi tersebut kepada diknas ternyata pendafataran di SMA tersebut telah ditutup. Tapi syukur alhamdulillah kebetulan kuota untuk kota Padang waktu itu masih terisi 7 seat, jadi masih ada 3 seat karena seat untuk kota padang ada 10.
Pengumuman
Hasil pengumuman penerimaan di SMA pun keluar, dan aku di terima SMA 1 Padang dan SMAN Agam Cendekia. Mungkin kalau tidak melihat SMAN Agam Cendekia secara langsung, tentu saja aku akan memilih SMAN 1 Padang, karena merupakan SMA terbaik di kota Padang di bandingkan SMAN Agam Cendekia yang belum meluluskan siswa pada waktu itu, karena itu adalah penerimaan ke tiga, artinya sekolah tersebut baru 2 tahun berdiri.
Namun aku tidak serta merta langsung menjatuhkan pilihan pada SMAN Agam Cendekia. Aku telah meminta petunjuk kepada Allah melalui shalat istikharah dan pendapat kedua orang tuaku. Di tambah lagi beasiswa yang di berikan, sehingga tidak perlu membayar sepeser rupiah pun.
Waktu itu memang keputusan yang sulit, karena aku harus meninggalkan teman-teman baikku yang kebanyakan mereka masuk di SMA 1 Padang. Namun sekarang aku pun menyadari inilah keputusan yang tuhan berikan kepadaku, dan tidak pernah sekalipun aku merasa menyesal atas pilihan yang aku jatuhkan.
0 comments:
Post a Comment