Maninjau adalah salah satu tempat yang tidak akan pernah aku lupakan. Dengan pemandangan alam yang sangat indah, dan disanalah tempat aku menempuh pendidikan sekolah menengah ku. Dengan Danau Maninjau telah menjadi saksi bisu akan tersimpan kenangan-kenangan ku di SMAN Agam Cendekia. Konon dahulunya dari tempat ini telah lahir para cendekiawan-cendekiawan bangsa, salah satunya adalah Buya HAMKA. Suatu kali aku pernah menemani seorang bule ke tempat museum buya hamka, dimana di dalamnya terdapat banyak buku-buku karya buya HAMKA. Lantas aku tanya saja bule tersebut, "what do you think of this poeple". Lalu bule tersebut menjawab "I think He is a kind of prolific poeple". Bertambah pula satu kosa kata ku dalam bahasa Inggris yaitu prolific, yang artinya seseorang yang memiliki banyak karya tulisan.
Baiklah kawan, ingin sekali aku tuliskan keindahan Danau Maninjau tempat SMA ku dulu, SMAN Agam Cendekia, berada. Dan artinya akupun telah bersentuhan dengan lingkungan dimana dilahirkan seorang Buya HAMKA, berharap suatu saat nanti aku bisa menjadi orang yang besar seperti beliau.
Kalau ingin menuju SMAN Agam Cendekia dari bukit tinggi pertama kita harus menuju simpang padang lua. Di sana ada bus Harmonis yang akan menuju Lubuuk Basung. Di dalam perjalanan mungkin bagi orang yang tidak biasa melewati rute jalannya, akan sering mual-mual, karena harus melalui tikungan sebanyak 44, atau yang dikenal dengan kelok ampek puluah ampek. Namun, di sepanjang perjalanan tentunya kawan-kawan akan melihat alangkah indahnya pemandangan danau Maninjau dari atas. Apalagi kalau dilihat waktu malam hari. Cahaya lampu yang terang dari keramba-keramba akan menambah keindahan di pinggir-pinggir danau Maninjau kalau dilihat dari atas. Ahh.. mungkin saya tidak bisa menuliskan bagaimana keindahan sekeliling danau maninjau ketika dilihat dari kelok Ampek Puluah Ampek.
Di Danau Maninjau juga terdapat PLTA, yang kalau gak sa,ah untuk pasokan listrik daerah Riau dan Jambi. Konon katanya itu merupakan peninggalan tentara Jepang. Banyak korban yang telah meninggal akibat pembangunan terowong PLTA Danau Maninjau. Namun walaupun begitu saya cukup salut dengan orang Jepang, yang bisa melobangi bukit untuk mengalirkan air untuk membangkitkan generator listrik. Air alirannya mengalir menuju batang antokan.
Tapi sayang, Danau yang dulu kata temanku yang merupakan penduduk asli maninjau sewaktu ia kecil dulu airnya sangat jernih sekarang sudah tercemar akibat sisa pakan ikan keramba. Begitu banyak orang yang membangun keramba sehingga air danau sekarang sudah sangat tercemar. Baliho yang berada di tepi jalan muko-muko di luar pagar di depan Asrama Merapi pun yang bertuliskan surat Ar-rum ayat 41,"
Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan Karena perbuatan tangan manusi, supay Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)
(QS Ar-Ruum [30]:41).
hanya menjadi papan yang lusuh.
Mudah-mudahan alam maninjau akan tetap indah seperti dulu.
2 comments:
akhirnya alam indonesia akan rusak karena orang orang yang tidak bertanggung jawab.. indonesia yang indah ini kini semakin suram
Banyak danau di indonesia yg harus lebih dirawat lagi agar pengunjung betah liburan ke sana.
Post a Comment